SELASIH DI TAMAN SURGAWI
Lubuklinggau sebagai kota translit dipenghujung tahun 1971 sibuk
mempercantik diri, dibawah bupati Muchtar Aman kota ini menggeliat
perlahan tapi pasti sibuk membangun diri. Setiap malam di pinggir
sepanjang rel stasiun sepur (kereta api) banyak pedagang asal Jawa
menjajahkan mie tektek, bakso kendal dan termasuk kegemaran siswa siswi
SMP Negeri Satu yaitu laksa dan bakmi mbah pertiwi di dusun Megang.
Malam minggu di awal musim kemarau udara terasa hangat dan gersang, membuat remaja belia sebut saja " Usman Sani" keluar dari tempat kostnya di dusun ulak megang sekedar untuk menghirup udara segar di luar kamar.
"Hmm kebetulan lagi rehat aku jemput Roma Irsandi " Usman berguman sendiri.
Tidak menunggu lama pemuda dari desa karangdapo lama ini langsung cabut
dengan sepeda ontelnya tancap menuju ke jalan Dharmapala. Setibanya
di Rumah temannya, Roma Irsandi lagi sibuk menyelesaikan Pe eR aljabar
sambil asyik mendengarkan lagu lawas " Andaikan kau datang" punyanya
band Koesplus.
"Rom bisa temanin aku gak " sapa Usman rada mendesak temannya.
Roma sambil menggeliat tubuhnya tebar senyum manis dan menjawab omongan Usman Sani.
Roma sambil menggeliat tubuhnya tebar senyum manis dan menjawab omongan Usman Sani.
" Mau kemana bray malam begini hmm mau kerumah Maria Zanaqiah" Tebak
Roma langsung. Usman ketawa rada nyengir sambil menepuk pundak
sahabatnya asal satu daerah kota Muara Rupit.Dan dia berbisik ditelinga
Roma " Tau aja loe kayak tukang sihir saja Rom".
" Ya jelas donk, kartu loe pan sudah loe kedai segalanya " Segah Roma.
Usman tertawa ngakak mendengar canda Roma " Yes gue udah kedai segala termasuk yoker anak beruknya hehehe".
"Anak beruknya si Maria Zanaqiah kan ? " canda Roma Irsandi kembali.
" Ya jelas donk, kartu loe pan sudah loe kedai segalanya " Segah Roma.
Usman tertawa ngakak mendengar canda Roma " Yes gue udah kedai segala termasuk yoker anak beruknya hehehe".
"Anak beruknya si Maria Zanaqiah kan ? " canda Roma Irsandi kembali.
Tanpa menunggu waktu lama, kedua remaja belia itu langsung naik beca
menuju jalan Talang jawa tepatnya di dusun batu urip.Malam itu mereka
diterima si cantik Maria Zanaqiah dengan tubuh berbalut hijab. Sungguh
indah dan cantik dipandang mata. Wajah bundar putih pipi merona memerah
dibalik jilbab berwarna putih. Maria Zanaqiah sicantik kembang sekolah
PGA IV Tahun ini adalah qoriah terbaik menyabet juara satu MTQ di kota
Lubuk Linggau. Bagaikan bidadari surga firdaus, wajah cantik, tinggi
semampai, kulit putih mulus, akhlak santun dan ucapan meluncur dari
bibir belah ditengah serta mungil bak merah delima sangat syahdu enak
didengar telinga. Wajar kalau ada yang menggelarkan sicantik ini "Annisa
tul Janna" wanita surgawi.Dan ada juga menyebut Annisatul Marwah" Ya
Rabb sungguh beruntung lelaki bisa menyunting wanita cantik lagi solehah
ini.
Ditengah diskusi yang makin asyik, Usman menyelah omongan Roma.
" Kam sa'atul al an ukhti ? " artinya jam berapa sekarang saudari. Ucap Usman pakai bahasa syech Munawar Al Muntari. Maklum mereka sekolah Agama wajar dikit dikit berbahasa arab.
" Sab'a kayaknya " Ceplos Roma gak kalah lebaynya.
Maria Zanaqiah cuma tersenyum rada geli mendengar ucapan keduanya dalam
bahasa arab, gadis belia soleha ini cuma mengangguk kepala setuju akan
ucapan Roma Irsandi.
"Rom kok antum gak ngapel girl friendnya
malam minggu ini ? Maria coba menyindir Roma yang ikut nemanin Usman
rendevous ke rumah dia bermalam minggu ria. Roma cuma tersenyum masam
mendengar sindir Maria Zanaqiah.
" Hmm ini sinyal untuk ngusir ana ya .... ganggu ya ? " jawab Roma ketawa ngakak.
"Gak juga justru ana senang antum kesini sambil menemani Usman" jelas Maria Zanaqiah.
" Antum lagi pisah omong dengan si dia Rom ? canda Maria.
Roma berdiam diri sambil menghela nafas dalam dalam dan dia coba merogok permen dikantong jaketnya yang lusuh.
"Ya Maria ana sudah gak cocok sama Emilia dia selingkuhi gue".
" Hmm ini sinyal untuk ngusir ana ya .... ganggu ya ? " jawab Roma ketawa ngakak.
"Gak juga justru ana senang antum kesini sambil menemani Usman" jelas Maria Zanaqiah.
" Antum lagi pisah omong dengan si dia Rom ? canda Maria.
Roma berdiam diri sambil menghela nafas dalam dalam dan dia coba merogok permen dikantong jaketnya yang lusuh.
"Ya Maria ana sudah gak cocok sama Emilia dia selingkuhi gue".
Maria Zanaqiah cuma memandang kasihan melihat tampang pemuda kurus
berambut galing ini. Rasanya hatinya ingin berbagi rasa dan perasaan
walaupun dia merasa hatinya juga sama galaunya dengan hati pemuda siswa
SMP negeri satu ini. Malam makin kelam dan lampu lampu merkuri jalan
makin caang di tengah dinginnya malam di kota silampari ini......
Bersambung.
Oleh : Frans Syukri Djunaidi
Oleh : Frans Syukri Djunaidi
04:17:00
Tags :
CERITA FIKSI
Subscribe by Email
Follow Updates Articles from This Blog via Email
No Comments