Archive For April 2016 - natasabar.com

Saturday 30 April 2016

thumbnail

Yang penting keikhlasan Bagian 1


Tatkala Amirul Mu'minin Umar bin Khatthab mengirimnya ke Bashrah untuk menjadi panglima dan gubernur, dikumpulkannyalah penduduk lain berpidato di hadapan mereka, katanya: 
 
 
"Sesungguhnya Amirul Mu'minin Umar telah mengirimku kepad kamu sekalian, agar aku mengajarkan kepada kalian kitab Tuhan kalian dan Sunnah Nabi kafian, serta membersihkan jalan hidup kalian!
 
 
 mediakomen 
 
 
 
Orang-orang sama heran dan bertanya-tanya... ! Mereka mengerti apa yang dimaksud dengan mendidik dan mengajari mereka tentang Agama, yang memang menjadi kewajiban gubernur dan panglima. Tetapi bahwa tugas gubernur itu juga membersihkan jalan hidup mereka, hal ini memang amat mengherankan dan menjadi suatu tanda tanya ...
 
 
Maka siapakah kiranya gubernur ini, yang mengenai dirinya Hasan Basri r.a. pernah berkata: -- 'Tak seorang pengendarapun yang datang ke Basrah yang  lebih berjasa kepada penduduknya selain dia ... !" 

Ia adalah Abdullah bin Qeis dengan gelar Abu Musa al-Asy'ari.  Ia  meninggalkan  negeri dan kampung halamannya Yaman menuju Mekah·, segera setelah mendengar munculnya seorang Rasul di sana yang menyerukan tauhid, dan menyeru beribadah kepada Allah berdasarkan penalaran dan pengertian, serta menyuruh berakhlaq mulia. 
 
 
 
 
 
Di Mekah dihabiskan waktunya untuk duduk di hadapan Rasulullah shallallahu alaihi wasalam  menerima petunjuk dan keimanan daripadanya. Lalu pulanglah ia ke negerinya membawa kalimat Allah, baru kembali lagi kepada Rasul shallallahu alaihi wasalam  tidak lama setelah selesainya pembebasan Khaibar.... 
 

Kebetulan kedatangannya ini bersamaan dengan tibanya Ja'far bin Abi Thalib bersama rombongannya dari Habsyi, hingga semua mereka mendapat bagian saham dari hasil pertempuran Khaibar. 
 
 
 
Kali ini, Abu Musa tidaklah datang seorang diri, tetapi membawa lebih dari limapuluh orang laki-laki penduduk Yaman yang telah diajarinya tentang Agama Islam, serta dua orang saudara kandungnya yang bernama Abu Ruhum dan Abu Burdah. 
 
 
Rombongan ini, bahkan seluruh kaum mereka dinamakan Rasulullah golongan Asy'ari, serta dilukiskannya bahwa mereka adalah orang-orang yang paling lembut hatinya di antara sesamanya. Dan sering mereka diambilnya sebagai  tamsil perbandingan bagi para shahabatnya, sabda beliau: --
 
 
 
 "Orang-orang Asy'ari ini  bila mereka kekurangan makanan dalam peperangan atau ditimpa paceklik, maka mereka kumpulkan semua makanan yang mereka miliki pada selembar kain, lalu mereka bagi rata ....
 

Maka mereka termasuk golonganku, dan aku termasuk golongan mereka... !"
 
 
Mulai saat itu, Abu Musa pun menempati kedudukannya yang tinggi dan tetap di kalangan Kaum Muslimin dan Mu'minin yang ditakdirkan beroleh nasib mujur menjadi shahabat Rasulullah dan muridnya, dan yang menjadi penyebar Islam ke seluruh dunia, pada setiap masa zaman. 
 

Bersambung ke bagian 2

Wednesday 13 April 2016

thumbnail

Yang tergila-gila kepada seorang kekasih


Ilustrasi By Google
Abu Abdurrahman Abdullah bin al-Mubarak al-Hanzhali al-Marwazi lahir pada tahun 118 H/736 M. Ayahnya seorang Turki dan ibunya seorang Persia. Ia adalah seorang ahli Hadits yang terkemuka dan seorang zahid termasyhur. Abdullah bin Mubarak telah belajar di bawah bimbingan beberapa orang guru, baik yang berada di Merv maupun di tempat-tempat lainnya, dan ia sangat ahli di dalam berbagai cabang ilmu pengetahuan, antara lain di dalam gramatika dan kesusastraan. Ia adalah seorang saudagar kaya yang banyak memberi bantuan kepada orang-orang miskin. Ia meninggal dunia di kota Hit yang terletak di tepi sungai Euphrat pada tahun 181 H/797 M. Banyak karya-karyanya mengenai Hadits, salah satu di antaranya dengan tema "Zuhud masih dapat kita jumpai hingga waktu sekarang ini." mediakomen

PERTAUBATAN ABDULLAH BlN MUBARAK
 
Abdullah bin Mubarak sedemikian tergila-gila kepada seorang gadis dan membuat ia terus-menerus dalam kegundahan. Suatu malam di musim dingin ia berdiri di bawah jendela kamar kekasihnya sampai pagi hari hanya karena ingin melihat kekasihnya itu walau untuk sekilas saja. Salju turun sepanjang malam itu. Ketika adzan Shubuh terdengar, ia masih mengira bahwa itu adalah adzan untuk shalat 'Isya. Sewaktu fajar menyingsing, barulah ia sadar betapa ia sedemikian terlena dalam merindukan kekasihnya itu. "Wahai putera Mubarak yang tak tahu malu!". Katanya kepada dirinya sendiri. "Di malam yang indah seperti ini engkau dapat tegak terpaku sampai pagi hari karena hasrat pribadimu. tetapi apabila seorang imam shalat membaca surah yang panjang engkau menjadi sangat gelisah.

Sejak saat itu hatinya sangat gundah. Kemudian ia bertaubat dan menyibukkan diri dengan beribadah kepada Allah. Sedemikian sempurna kebaktiannya kepada Allah sehingga pada suatu hari ketika ibunya memasuki taman, ia lihat anaknya tertidur di bawah rumpun mawar sementara seekor ular dengan bunga narkisus di mulutnya mengusir lalat yang hendak mengusiknya. 

Setelah bertaubat itu Abdullah bin Mubarak meninggalkan kota Merv untuk beberapa lama menetap di Baghdad. Di kota inilah ia bergaul dengan tokoh-tokoh sufi. Dari Baghdad ia pergi ke Mekkah kemudian ke Merv. Penduduk Merv menyambut kedatangannya dengan hangat. Mereka kemudian mengorganisir kelas-kelas dan kelompok-kelompok studi. Pada masa itu sebagian penduduk beraliran Sunnah sedang sebagiannya lagi beraliran fiqh. Itulah sebabnya mengapa Abdullah disebut sebagai toko yang dapat diterima oleh kedua aliran itu. Ia mempunyai hubungan baik dengan kedua aliran tersebut dan masing-masing aliran itu mengakuinya sebagai anggota sendiri. Di kota Merv, Abdullah mendirikan dua buah sekolah tinggi, yang satu untuk golongan Sunnah dan satu lagi untuk golongan Fiqh. Kemudian ia berangkat ke Hijaz dan untuk kedua kalinya menetap di Mekkah. 

Di kota ini ia mengisi tahun-tahun kehidupannya secara berselang-selang. Tahun pertama ia menunaikan ibadah haji dan pada tahun kedua ia pergi berperang, tahun ketiga ia berdagang. Keuntungan dari perdagangannya itu dibagikannya kepada para pengikutnya. la biasa membagi-bagikan kurma kepada orang-orang miskin kemudian menghitung biji buah kurma yang mereka makan, dan memberikan hadiah satu dirham untuk setiap biji kepada siapa di antara mereka yang paling banyak memakannya. 

Abdullah sangat teliti dalam kesalehannya. Suatu ketika ia mampir di sebuah warung kemudian pergi shalat. Sementara itu kudanya yang berharga mahal menerobos ke dalam sebuah ladang gandum. Kuda itu lalu ditinggalkannya dan meneruskan perjalanan-nya dengan berjalan kaki. Mengenai hal ini Abdullah berkata: "Kudaku itu telah mengganyang gandum-gandum yang ada pemiliknya". Pada peristiwa lain, Abdullah melakukan perjalanan dari Merv ke Damaskus untuk mengembalikan sebuah pena yang dipinjamnya dan lupa mengembalikannya. 

Suatu hari Abdullah melalui suatu tempat. Orang-orang mengatakan kepada seorang buta yang ada di situ bahwa Abdullah sedang melewati tempat itu. "Mintalah kepadanya segala sesuatu yang engkau butuhkan!" "Abdullah berhentilah!", orang buta itu berseru. Abdullah lalu berhenti. " Doakanlah kepada Allah untuk mengembalikan penglihatanku ini!", ia memohon kepada Abdullah. Abdullah menundukkan kepala lalu berdoa. Seketika itu juga orang buta itu dapat melihat kembali.

thumbnail

Abbad bin Bisyir

Ilustrassi :By google
 
Ketika Mush'ah bin Umeir tiba di Madinah-sebagai utusan dari Rasulullah shallallahu alaihi wasalam untuk mengajarkan seluk beluk Agama kepada orang-orang Anshar yang telah bai'at kepada Nabi dan membimbing mereka melakukan shalat, maka'Abbad bin Bisyir radhiallahu anhu adalah seorang budiman yang telah dibukakan Allah hatinya untuk menerima kebaikan. la datang menghadiri majlis Mush'ab dan mendengarkan da'wahnya, lain diulurkan tangannya mengangkat bai'at memeluk Islam. Dan semenjak saat itu mulailah ia menempati kedudukan utama di antara orang-olang Anshar yang diridlai oleh Allah serta mereka ridla kepada Allah .... 
 
 
 
 
Kemudian Nabi pindah ke Madinah, setelah lebih dulu orang-orang Mu'min dari.Eulekah tiba di sana. Dan mulailah terjadi peperangan-peperangan dalam mempertahankan diri dari serangan-serangan kafir Quraisy dan sekutunya yang tak henti-hentinya memburu Nabi dan ummat Islam. Kekuatan pembawa cahaya dan kebaikan bertarung dengan kekuatan gelap dan kejahatan. Dan pada setiap peperangan itu 'Abbad bin Bisyir berada di barisan terdepan, berjihad di jalan Allah dengan gagah berani dan mati-matian dengan cara yang amat mengagumkan .... 
 

Dan mungkin peristiwa yang kita paparkan di bawah ini dapat mengungkapkan sekelumit dari kepahlawanan tokoh Mu'min ini.... 
 
Rasulullah shallallahu alaihi wasalam  dan Kaum Muslimin selesai menghadapi perang Dzatur Riqa', mereka sampai di suatu tempat dan bermalam di sana, Rasulullah shallallahu alaihi wasalam :memilih beberapa orang shahabatnya untuk berkawal secara bergiliran. Di antara mereka terpiiih 'Ammar bin Yasir dan 'Abbad bin Bisyir yang berada pada satu kelompok. 
 

Karena dilihat oleh 'Abbad bahwa kawannya 'Ammar sedang lelah, di usul kannyalah agar 'Ammar tidur lebih dulu dan ia akan berkawal. Dan nanti bila ia telah mendapatban istirahat yang cukup, maka giliran 'Ammar pula berkawal menggantikannya. 
 
'Abbad melihat bahwa lingkungan sehelilingnya aman. Maka timbullah fikirannya, kenapa ia tidak mengisi waktunya dengan melakukan shalat, hingga pahala yang akan diperoleh akan jadi berlipat ... ? Demikianlah ia bangkit melakukannya .... 
 
Tiba-tiba sementara ia berdiri sedang membaca sebuah surat Al-Quran setelah al-Fatihah sebuah anak panah menancap di pangkal lengannya. Maka dicabutnya anak panah itu dan diteruskannya shalatnya..... 
 

Tidak lama antaranya mendesing pula anak panah kedua yang mengenai anggota badannya.
Tetapi ia tak hendak menghentikan shalatnya hanya dicabutnya anak panah itu seperti yang pertama tadi, dan dilanjutkannya bacaan surat
 
Kemudian dalam gelap malam itu musuh memanahnya lalu untuk ketiga kalinya. 'Abbad menarik anak panah itu dan mengakhiri bacaan surat. Setelah itu ia ruku' dan sujud ...,sementara tenaganya telah lemah disebabkan sakit dan lelah. 
 
Lalu antara sujud itu diulurkannya tangannya kepada kawanya yang sedang tidur di sampingnya dan ditarik-tariknya ia sampai terbangun. 
 
Dalam pada itu ia bangkit dari sujudnya dan membaca tasyahud, lalu menyelesaikan shalatnya. 

'Ammar terbangun mendengar suara kawannya yang tak putus-putus menahan sakit: "Gantikan daku mengawal ..., karena aku telah kena... !"'Ammar menghambur dari tidurnya hingga menimbulkan kegaduhan dan takutnya musuh yang menyelinap. Mereka melarikan diri, sedang 'Ammar berpaling kepada temannya seraya katanya: "Subhanallah ... ! Kenapa saya tidak dibangunkan ketika kamu dipanah yang pertama kali tadi...," Ujar 'Abbad: - 
 
 
"Ketika daku shalat tadi, aku membaca beberapa ayat al-Quran yang amat mengharukan hatiku, hingga aku tak ingin untuk memutuskannya ... ! Dan demi Allah, aku tidaklah akan menyia-nyiakan pos penjagaan yang ditugaskan Rasul kepada kita menjaganya, sungguh, aku lebih suka mati daripada memutuskan bacaan ayat-ayat yang sedang kubaca itu ... !" 
 
 
'Abbad amat cinta sebali kepada Allah, kepada Rasul dan kepada Agamanya .... Kecintaan itu memenuhi segenap perasaan dan seluruh kehidupannya. Dan semenjak Nabi shallallahu alaihi wasalam  berpidato dan mengarahkan pembicaraannya kepada Kaum Ansbar, ia termasuk salah seorang di antara mereka. 

Sabdanya:
"Hai golongan Anshar... !
Kalian adalah inti, sedang golongan lain bagai kulit ari!
Maka tak mungkin aku dicederai oleh pihak kalian ..,!'' 
 
Semenjak itu, yakni semenjak 'Abbad mendengar ucapan ini dari Rasulnya, dari guru dan pembimbingnya kepada Allah, dan ia rela menyerahkan harta benda nyawa dan hidupnya di jaIan Allah dan di JaIan Rasul-Nya ..., maka kita temui dia di arena pengurbanan dan di medan iaga muncul sebagai orang pertama, sebaliknya di waktu pembagian keuntungan dan harta rampasan, sukar untuk ditemukannya 

Di samping itu ia adalah seorang ahli ibadah yang tekun ..., seorang pahlawan yang gigih dalam berjuang ...,seorang dermawan yang rela berqurban ...,dan seorang mu'min sejati yang telah membaktikan hidupnya untuk keimanannya ini ... ! 
 
Keutamaannya ini telah dikenai luas di antara shahabat-shahabat Rasul. Dan Aisyah radhiallahu anha  Ummul Mu'minin pernah mengatakan tentang dirinya:  Ada tiga orang Anshar yang keutamaannya tak dapat diatasi oleh seorang pun juga yaitu:
Sa'ad bin Mu'adz, Useid bin Hudlair dan 'Abbad bin Bisyir... !" 
 
Orang-orang Islam angkatan pertama mengetahui bahwa 'Abbad adalah seorang tokoh yang beroleh karunia berupa cahaya dari Allah .... Penglihatannya yang jelas dan beroleh penerangan, dapat mengetahui tempat-tempat yang baik dan meyakinkan tanpa mencarinya dengan susah-payah. Bahkan kepercayaan shahabat-shahabatnya mengenai cahaya ini sampai ke suatu tingkat yang lebih tinggi, bahwa ia merupakan benda yang dapat terlihat. Mereka sama sekata bahwa bila 'Abbad berjalan di waktu malam, terbitlah daripadanya berkas-berkas cahaya dan sinar yang menerangi baginya jalan yang akan ditempuh .... 

Dalam peperangan menghadapi orang-orang murtad sepeninggal Rasulullah shallallahu alaihi wasalam maka 'Abbad memikul tanggung jawab dengan keberanian yang tak ada taranya ... i Apalagi dalam pertempuran Yamamah di mana Kaum Muslimin menghadapi balatentara yang paling kejam dan paling berpengalaman dibawah pimpinan Musailamatul Kaddzab, 'Abbad melihat bahaya besar yang mengancam Islam. Maka jiwa pengurbanan dan teras kepahlawanannya mengambil bentuk sesuai dengan tugas yang dibebankan oleh keimanannya, dan meningkat ke taraf yang sejajar dengan kesadarannya akan bahaya tersebut, hingga menjadikannya sebagai prajurit yang berani mati, yang tak menginginkan kecuali mati syahid di jalan Ilahi .... 

Sehari sebelum perang Yamamah itu dimulai,'Abbad mengalami suatu mimpi yang tak lama antaranya diketahui Ta'birnya secara gamblang dan terjadi di arena pertempuran sengit yang diterjuni oleh Kaum Muslimin. 
 
Dan marilah kita panggil seorang shahabat mulia Abu Sa'id al-Khudri radhiallahu anhu untuk menceritakan mimpi yang dilihat oleh 'Abbad tersebut begitu pun Ta'birnya, serta peranannya yang mengagumkan dalam pertempuran yang berakhir dengan syahidnya....
Demikian cerita Abu Sa'id: " 'Abbad bin Bisyir mengatakan kepadaku: -- "Hai Abu
Sa'id! Saya bermimpi semalam melihat langit terbuka untukku, kemudian tertutup lagi ... !
Saya yakin bahwa ta'birnya insya Allah saya akan menemui syahidnya ... !" "Demi Allah!" ujarku, "itu adalah mimpi yang baik ... !" 

"Dan di waktu perang Yamamah itu saya lihat ia berseru kepada orang-orang Anshar: "Pecahkan sarung-sarung pedangmu dan tunjukkan kelebihan kalian .. !" 
 
Maka segeralah menyerbu mengiringkannya sejumlah empat ratus orang dari golongan Anshar hingga sampailah mereka ke pintu gerbang taman bunga, lalu bertempur dengan gagah berani. 
 
Ketika itu 'Abbad -- semoga Allah memberinya rahmat menemui syahidnya. Wajahnya saya lihat penuh dengan bekas sambaran pedang, dan saya mengenalnya hanyalah dengan melihat tanda yang terdapat pada tubuhnya ... !" 
 
Demikianlah 'Abbad meningkat naik ke taraf yang sesuai untuk memenuhi kewajibannya sebagaiseorang Mu'min dari golongan Anshar, yang telah mengangkat bai'at kepada Rasul untuk membaktikan hidupnya bagi Allah dan menemui syahid di jalan-Nya ... 
 
Dan tatkala pada permulaannya dilihatnya neraca pertempuran sengit itu lebih berat untuk kemenangan musuh, teringatlah olehnya ucapan Rasulullah terhadap Kaumnya golongan Anshar: 
-- "Kalian adalah inti ... ! Maka tak mungkin saya dicederai oleh pihak kalian!" 
 
Ucapan itu memenuhi rongga dada dan hatinya, hingga seolah-olah sekarang ini Rasulullah masih berdiri, mengulang-ulang kata-katanya itu ... 'Abbad merasa bahwa seluruh tanggung jawab peperangan itu terpikul hanya di atas bahu golongan Anshar semata ...atau di atas bahu mereka sebelum golongan lainnya ... ! Maka ketika itu naiklah ia ke atas sebuah bukit lalu berseru: -- "Hai golongan Anshar ... ! Pecahkan sarung-sarung pedangmu, dan tunjukkan keistimewaanmu dari golongan lain... !" 
 
Dan ketika seruannya dipenuhi oleh empat ratus orang pejuang, 'Abbad bersama Abu Dajanah dan Barra' bin Malik mengerahkan rnereka ke taman maut, suatu taman yang digunakan oleh Musailamah sebagai benteng pertahanan…..dan pahlawan besar itu pun berjuanglah sebagai layaknya seorang laki-laki, sebagai seorang Mu'min ..., dan sebagai seorang warga anshar .... 

Dan pada hari yang mulia itu, pergilah 'Abbad menemui syahidnya .,. ! Tidak salah mimpi yang dilihat dalam tidurnya semalam ,,. ? Bukankah ia melihat langit terbuka, kemudian setelah ia masuk ke celahnya yang terbuka itu, tiba-tiba langit bertaut dan tertutup kembali... ! Dan mimpi itu dita'wilkannya bahwa pada pertempuran yang akan terjadi ruhnya akan naik ke haribaan Tuhan dan penciptanya
Sungguh, benarlah mimpi itu dan benarlah pula ta'birnya ... ! Pintu-pintu langit telah terbuka untuk menyambut ruh 'Abbad bin Bisyir dengan gembira, yakni searang tokoh yang oleh Allah diberi cahaya....

Saturday 9 April 2016

thumbnail

Umar bin Khattab dan Jin

Cerita yang hampir mirip juga disampaikan oleh Imam an-Nawawi (w. 676 H) dalam kitabnya al-Majmu’. Suatu ketika Umar bin Khattab (w. 23 H) tak kelihatan, maka Abu Musa al-Asy’ari (w. 42 H) bertanya kepada seorang wanita yang memiliki jin tentang keberadaan Umar bin Khattab. 

وقد روي عن أبي موسى الأشعري أنه أبطأ عليه خبر عمر وكان هناك امرأة لها قرين من الجن فسأله عنه فأخبره أنه ترك عمر يسم إبل الصدقة.

Diriwayatkan dari Abu Musa al-Asy’ari bahwa beliau tak mendengar kabar Umar bin Khattab. Waktu itu ada wanita yang memiliki qarin dari jin. Lantas Abu Musa bertanya, “di manakah Umar sekarang ini berada?”. Jin itu mengabarkan bahwa Umar sedang menandai Unta hasil shadaqah (Yahya bin Syaraf an-Nawawi w. 676 H, al-Majmu’, h. 1/ 99)
Cerita lain tentang Umar bin Khattab (w. 23 H) dan jin adalah: mediakomen

وفي خبر آخر أن عمر أرسل جيشا فقدم شخص إلى المدينة فأخبر أنهم انتصروا على عدوهم وشاع الخبر فسأل عمر عن ذلك فذكر له فقال: هذا أبو الهيثم بريد المسلمين من الجن وسيأتي بريد الإنس بعد ذلك فجاء بعد ذلك بعدة أيام

Ketika itu, Amirul Mukminin Umar bin Khathab pernah mengutus sebuah pasukan untuk berperang. Tiba-tiba ada seorang yang datang menemuinya di Madinah. Dia berkata, “Musuh telah dikalahkan oleh kaum muslimin!” Dalam sekejap, berita kemenangan ini tersebar ke seluruh penjuru kota Madinah.

Umar pun menanyakan kepadanya dari mana sumber berita ini. Ia berkata, “Inilah Abul Haitsam, kurir kaum muslimin dari kalangan Jin dan (sebentar lagi) akan datang kurir manusia setelah ini (memberitahukan kemenangan ini). Dan sebentar lagi kurir dari manusia akan datang membawa kabar yang sama. Ternyata beberapa hari kemudian datanglah seseorang yang mengatakan bahwa kaum muslimin telah mendapatkan kemenangan. (Yahya bin Syaraf an-Nawawi w. 676 H, al-Majmu’, h. 1/ 99)

Terlapas dari pro-kotra masalah ini, point penting yang ingin disampaikan pada tulisan ini adalah jangan mudah menuduh orang atau kelompok lain dengan tuduhan yang bisa jadi tidak benar.
Ada satu buku yang cukup menarik mengupas tentang jin dan kehidupannya versi Ibnu Taimiyyah (w. 728 H). Buku itu judulnya: Fathu al-Mannan fi Jam’i Kalam Syaekhul Islam Ibnu Taimiyyah an al-Jann, dikumpulkan oleh Abu Udaidah Masyhur bin Hasan Alu Salman. Kitab bisa didownload di: [waqfeeya atau klik: archive].

Sumber : fimadani.com
thumbnail

Imam Abu Hasan Al-Asy’ari

Beliau adalah Abu Al-Hasan Ali bin Ism’il bin Ishaq bin Saalim bin Isma’il bin Abdillah bin Musa bin Abi Burdah bin Abu Musa Al-Asy’ari. Beliau lahir pada tahun 260 H di Bashrah, ada yang mengatakan lahir pada tahun 270 H. Beliau wafat pada tahun 324 H, ada yang mengatakan wafat di tahun 333 H, ada juga yang mengatakan wafat pada tahun 330 H. Meninggal di kota Baghdad dan disemayamkan di pemakaman antara Al-Karkh dan pintu masuk Bashrah.

Beliau datang dari kampungnya menuju ke kota Baghdad untuk belajar dan menuntut ilmu, beliau belajar hadits kepada Al-Hafidz Zakaria bin Yahya As-Saaji, dimana beliau adalah salah satu Imam ahli hadits dan fikih di zamannya. mediakomen

Beliau juga belajar kepada Abu Khalifah Al-Jamhi, Sahl bin Sarh, Muhammad bin Ya’kub Al-Muqri, Abdurrahman bin Khalaf Al-Bashriyin. Beliau bahkan banyak meriwayatkan hadits-hadits dalam kitab tafsirnya dari jalur mereka, yaitu dalam kitab Al-Mukhtazan. Adapun ilmu kalam beliau banyak belajar kepada Abu Ali Al-Jabba’i seorang tokoh terkemuka dalam sekte Mu’tazilah.

Sejatinya beliau adalah seorang sunni dan dari keluarga sunni, namun setelah beliau belajar ilmu kalam dari Abu Ali Al-Jabba’i, beliau terpengaruh dan menjadi pengikut mu’tazilah. Setelah berlalunya masa, beliau bertaubat dan naik ke atas mimbar di Masjid Jami’ di kota Bashrah pada hari jumat sembari berbicara dengan nada tinggi, “Siapa yang mengenalku, maka ia telah mengenalku, dan siapa yang tidak mengenalku, maka aku perkenalkan diriku di sini, aku adalah fulan bin fulan, dulu aku berpendapat bahwa al-Qur’an adalah makhluk, Allah tidak bisa dilihat oleh kasat mata, dan perbuatan-perbuatan buruk akulah yang menciptakannya. Sekarang aku bertaubat dengan sebenar-benarnya, aku bertekad untuk membantah orang-orang Mu’tazilah, dan akan menyingkap keburukan, penyimpangan dan cela yang mereka miliki.”

Dikisahkan bahwa tatkala beliau telah menguasai ilmu kalam di kalangan sekte Mu’tazilah, beliau pernah menyampaikan beberapa pertanyaan kepada gurunya saat belajar, namun dirinya tidak mendapatkan jawaban yang lengkap dan memuaskan. Akhirnya beliau merasa bingung dan bimbang.
Beliau mengisahkan, “Pada suatu malam terlintas dalam hatiku terkait masalah akidah yang masih membuatku bingung. Lantas aku pun bangun dan mengerjakan shalat dua rekaat, berdoa kepada Allah agar memberiku petunjuk ke jalan yang lurus. Setelah itu aku kembali tidur, aku pun bermimpi bertemu Rasulullah, lalu aku sampaikan hal-hal yang sedang menimpaku. Rasulullah bersabda kepadaku, “Hendaklah kamu berpegang teguh dengan sunnahku.” Aku pun kaget dan terbangun dari tidurnya.. setelah itu aku cocokan masalah-masalah yang ada dalam ilmu kalam dengan apa yang ada dalam al-Qur’an dan as-Sunnah. Yang sesuai dengan keduanya tetap aku pegang teguh, adapun yang bertentangan aku tinggalkan.”

Al-Khatib Al-Baghdadi mengatakan dalam kitab Tarikhnya halaman 346, “Abu Hasan Al-Asy’ari yang merupakan ahli kalam adalah seorang penulis yang banyak menulis buku untuk membantah orang-orang yang menyimpang dari sekte Mu’tazilah, Rafidhah, Jahmiyah, Khawarij dan semua kelompok-kelompok ahli bid’ah.”

Imam Abu Hasan Al-Asy’ari memiliki karya ilmiah, bahkan ada yang mengatakan bahwa beliau telah menulis sekitar 50 buku, dan ada yang menyebutkan lebih dari itu. Di antara karya-karya beliau ialah:
1. Idhahul Burhan Fi Ar-Radd ‘Ala Ahli Az-Zaigh Wa At-Tughyan
2. Tafsir Al-Qur’an, ia adalah kitab yang lengkap
3. Ar-Raddu ‘Ala Ibni Ar-Rawandi Fi Ash-Shifat Wa Al-Qur’an
4. Al-Fushul Fi Ar-Radd ‘Ala Mulhidin Wa Al-Kharijin ‘Anil Millah
5. Al-Qami Li Kitab Al-Khalidi Fi Al-Iradah
6. Kitab Al-Ijtihad Fi Al-Ahkam
7. Kitab Al-Akhbar Wa Tashhihuha
8. Taba Al-Idraak Fi Funun Min Lathifil Kalam
9. Kitab Al-Imamah
10. At-Tabyiin ‘An Ushuludin
11. Asy-Syarh Wa Tafsil Fi Ar-Radd ‘Ala Ahli Al-Ifki Wa At-Tadhlil
12. Al-’Amdu Fi Ar-Ru’yah
13. Kitab Al-Mujiz
14. Kitab Khalqil A’mal
15. Kitba Ash-Shifat
16. Kitab Ar-Radd Ala Al-Mujasimah
17. Al-Lam’u Fi Ar-Radd Ala Ahli Az-Zaigh Wa Al-Bida’
18. An-Naqdhu Ala Al-Jibai’
19. An-Naqdhu Ala Al-Balakhi
20. Jumal Makalaat Al-Mulhidin
21. Kitab Fi Ash-Shifat
22. Adab Al-Jadal
23. Al-Funun Fi Ar-Radd Ala Al-Mulhidin
24. An-Nawadir Fi Daqaiqil Kalam
25. Jawazu Ru’yatillah Bi Al-Abshar

Sumber : alsofwa.com
thumbnail

Kisah Jin yang Menyerupai Ibnu Taimiyyah

Untuk lengkapnya, Ibnu Taimiyyah (w. 728 H) bertutur:
 

كنت في مصر في قلعتها، وجرى مثل هذا إلى كثير من الترك من ناحية المشرق، وقال له ذلك الشخص: أنا ابن تيمية، فلم يشك ذلك الأمير أني أنا هو، وأخبر بذلك ملك ماردين، وأرسل بذلك ملك ماردين إلى ملك مصر رسولا وكنت في الحبس؛ فاستعظموا ذلك وأنا لم أخرج من الحبس، ولكن كان هذا جنيا يحبنا فيصنع بالترك التتر مثل ما كنت أصنع بهم؛ لما جاءوا إلى دمشق: كنت أدعوهم إلى الإسلام، فإذا نطق أحدهم بالشهادتين أطعمته مما تيسر، فعمل معهم مثل ما كنت أعمل، وأراد بذلك إكرامي ليظن ذاك أني أنا الذي فعلت ذلك.

Suatu ketika saat saya (Ibnu Taimiyyah) ditahan di penjara Mesir, kejadian seperti ini (sebagaimana dituturkan Ibnu Taimiyyah di atas) terjadi terhadap orang-orang Turki Timur. Ada seorang yang mengaku, “Saya adalah Ibnu Taimiyyah”.
 

Seorang pemimpin Turki itu yakin bahwa seorang yang dilihatnya adalah saya (Ibnu Taimiyyah). Maka dilaporkanlah kejadian itu kepada Raja Mardin (sebuah Provinsi sekarang di daerah Turki). Untuk memastikan kebenarannya, Raja Mardin pun mengutus utusan kepada Raja Mesir.
 
 mediakomen
 
 
Hal itu membuat gempar masyarakat Mesir, padahal beliau (Ibnu Taimiyyah) masih di dalam penjara dan tidak keluar kemana-mana. Kenapa ada Ibnu Taimiyyah juga di Turki?
 

Ibnu Taimiyyah mengemukakan, “‘Orang’ tersebut adalah jin yang mencintai saya”. Dia berbuat sebagaimana apa yang telah saya perbuat kepada Orang Tartar dari Turki saat mereka datang ke Damaskus dahulu. Saya ajak mereka masuk Islam, ketika salah satu dari mereka masuk Islam, saya beri makan seadanya. (Ibnu Taimiyyah w. 728 H, Majmu’ al-Fatawa, h. 13/ 92)

Friday 8 April 2016

thumbnail

Jalan Golongan Yang Selamat

 

Syaikh Muhammad bin Jamil Zainu:

 
Allah سبحانه و تعالى berfirman:
"Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah dan janganlah kamu bercerai-berai." (Ali Imran: 103)
 

"Dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang mempersekutukan Allah. Yaitu orang-orang yang memecah belah agama mereka dan mereka menjadi beberapa golongan. Tiap-tiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada golongan mereka." (Ar-Ruum: 31-32)
 
 

mediakomen 
 
Nabi صلی الله عليه وسلم bersabda:
"Aku wasiatkan padamu agar engkau bertakwa kepada Allah, patuh dan ta'at, sekalipun yang memerintahmu seorang budak Habsyi. Sebab barangsiapa hidup (lama) di antara kamu tentu akan menyaksikan perselisihan yang banyak. Karena itu, berpegang teguhlah pada sunnahku dan sunnah khulafa'ur rasyidin yang (mereka itu) mendapat petunjuk. Pegang teguhlah ia sekuat-kuatnya. Dan hati-hatilah terhadap setiap perkara yang diada-adakan, karena semua perkara yang diada-adakan itu adalah bid'ah, sedang setiap bid'ah adalah sesat (dan setiap yang sesat tempatnya di dalam Neraka)." (HR. Nasa'i dan At-Tirmi-dzi) 1.1

Dalam hadits yang lain Nabi صلی الله عليه وسلم bersabda:
"Ketahuilah, sesungguhnya orang-orang sebelum kamu dari ahli kitab telah berpecah belah menjadi tujuh puluh dua golongan. Dan sesungguhnya agama ini (Islam) akan berpecah belah menjadi tujuh puluh tiga golongan, tujuh puluh dua golongan tem-patnya di dalam Neraka dan satu golongan di dalam Surga, yaitu al-jama'ah." (HR. Ahmad dan yang lain) 1.2
 

Dalam riwayat lain disebutkan:
"Semua golongan tersebut tempatnya di Neraka, kecuali satu (yaitu) yang aku dan para sahabatku meniti di atasnya." (HR. At-Tirmidzi) 1.3
 

Ibnu Mas'ud meriwayatkan: 

"Rasulullah صلی الله عليه وسلم membuat garis dengan tangannya lalu bersabda, 'Ini jalan Allah yang lurus.' Lalu beliau membuat garis-garis di kanan kirinya, kemudian bersabda, 'Ini adalah jalan-jalan yang sesat tak satu pun dari jalan-jalan ini kecuali di dalamnya terdapat setan yang menyeru kepadanya. Selanjutnya beliau membaca firman Allah , 'Dan bahwa (yang Kami perintahkan ini) adalah jalanKu yang lurus maka ikutilah dia janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain) karena jalan-jalan itu menceraiberaikan kamu dari jalanNya. Yang demikian itu diperintahkan oleh Allah kepadamu agar kamu bertakwa." 1.4 (Hadits shahih riwayat Ahmad dan Nasa'i)
 

Syaikh Abdul Qadir Jailani dalam kitabnya Al-Ghunyah berkata, "... adapun Golongan Yang Selamat yaitu Ahlus Sunnah wal Jama'ah. Dan Ahlus Sunnah, tidak ada nama lain bagi mereka kecuali satu nama, yaitu Ashhabul Hadits (para ahli hadits)." 

Allah Subhanahu Wa ta'alamemerintahkan agar kita berpegang teguh kepada Al-Qur'anul Karim. Tidak termasuk orang-orang musyrik yang memecah belah agama mereka menjadi beberapa golongan dan kelompok. Rasulullah mengabarkan bahwa orang-orang Yahudi dan Nasrani telah berpecah belah menjadi banyak golongan, sedang umat Islam akan berpecah lebih banyak lagi, golongan-golongan tersebut akan masuk Neraka karena mereka menyimpang dan jauh dari Kitabullah dan Sunnah Nabi-Nya. Hanya satu Golongan Yang Selamat dan mereka akan masuk Surga. Yaitu Al-Jamaah, yang berpegang teguh kepada Kitab dan Sunnah yang shahih, di samping melakukan amalan para sahabat dan Rasulullah . 

Ya Allah, jadikanlah kami termasuk dalam golongan yang selamat (Firqah Najiyah). Dan semoga segenap umat Islam termasuk di dalamnya.

1.1At-Tirmi-dzi berkata hadits hasan shahih
1.2Al-Hafidh menggolongkannya hadits hasan
1.3Di-hasan-kan oleh Al-Albani dalam Shahihul Jami' 5219
1.4Al-An'am: 153


Sumber: blog.vbaitullah.or.id

Thursday 7 April 2016

thumbnail

Ujang ngembek


Si Ujang baru pertama kali ke kota Palembang, dalam memulai perjalannya ia tidak mendapati sebuah angkutan pun yang lewat. Desanya jarang sekali di lalui oleh kendaraan. Suatu ketika sebuah alat berat perata aspal pun lewat, lantas ia pun menaiki alat berat tersebut.


"Aduh, lamo nian nak sampainyo. Pegal pulo pinggang aku". Kata Si Ujang.
"Dah, aku turun di siko bae, mang". kata Ujang kepada Driver Alat berat tersebut.
Tak lama kemudian lewatlah sebuah angkot yang akan menuju ke Kota.
"Naaah, ini dia mobil yang bagus, daripado mobil yang tadi tuh". Gumam Ujang dalam hati.
Diperjalanan Ujang melihat banyak tiang listrik dipinggir jalan, maklum di desa Ujang belum ada Listrik. 

      "Waw, orang kota jemurannyo tinggi-tinggi nian, alangke repotnyo nak nyari besi pula. Payah jugo hidup di kota, nak bikin jemuran harus naik ke atas". Kata Si Ujang.
 
 mediakomen
 
Setelah sehari perjalanan, akhirnya Ujang sampai juga di rumah saudara sepupunya di Palembang. Ujang pun tidur dan bermalam di sana. Keesokan harinya, saudara sepupunya akan berangkat bekerja, Ia bekerja di pertokoan di Palembang Square.

"Bang, kalo abang nak makan embek sendiri di dalam lemaghi, yo!" Pesan Saudara sepupu Ujang saat ia akan berangkat kerja.
"Iya, Min. Abang akan embeknyo kalo abang lapar". balas Ujang kepada Saudara sepupunya yang bernama AAmin. 

       Jam 8, jam 9, jam 10 telah berlalu, Ujang merasa bosan tinggal sendirian di rumah, hanya televisi yang ia hadapi dari pagi hingga siang.
"Aduh lapar, perut ku. Oh iyo kato Amin tadi kalo lapar embek saja ke dalam lemari" gumam Ujang dalam hati.
Menit Pertama : " Embek"
Menit Kedua : " Embek"
Menit Ketiga : " Embek"
"Mano lah nian, belum kenyang perutku nih, padahal aku lah ngembek ngembek dalam lemari" kata Ujang kesal.
"Mungkin kurang kuat suaroku nih". Pikir Ujang.
Menit selanjutnya Ujang menarik nafas panjang dan berteriak: 
"EEEEEEMMMMMMMMMMMMBEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEK"
Spontan saja tetangga di sebelah rumah saudara sepupunya langsung naik pitam.
"OooOOOOoi, kambeeeeeeeeeng apohal pulo kau nih. Apo lah gilo". *****

Tuesday 5 April 2016

thumbnail

Ambisi dan mimpi

 



"Aku peringatkan kalian terhadap kata


'nanti', karena kata ini telah banyak menjebak para pelaku untuk terhalang dari kebaikan dan menunda-nunda proses perbaikan diri" - Ulama 
 
 Kita tidak akan pernah tahu apa yang akan terjadi di masa depan jika kita
tidak memulainya sekarang dan hanya menunggu.
Curahkanlah seluruh tenaga dan pikiran untuk melakukan pekerjaan dan
kesempatan yang bisa dilakukan saat ini.
Lakukanlah tugas sebaik-baiknya selama kita memiliki waktu. Jangan membiarkan waktu berlalu, dan sia-sia.
Ambisi dan mimpimu adalah samudra.
Meski kadang terjadi pasang surut, tapi takkan pernah surut airnya.
Oleh sebab itu, bersemangatlah selalu, meski perkerjaannya sekecil
apapun. Jangan pernah menunda-nunda apa yang bisa dilakukan hari ini.
Ingatlah, engkau insan manusia yang luar biasa! 
 
Hindari selalu menunggu motivasi untuk bergerak, tetapi bergeraklah sekarang juga, dan dirimu akan termotivasi dengan sendirinya!

Setiap insan manusia dilahirkan luar biasa. Kita semua sebenarnya diberi kemampuan dan potensi yang besar dan hebat. 

Oleh sebab itu, kembangkanlah setiap potensi yang ada semaksimal mungkin, dan gunakan dengan tepat, agar bermanfaat bagi sebanyak umat.


Sumber: Anne Ahira Newsletter

Sunday 3 April 2016

thumbnail

Mengenal Rasulullah SAW 12

ILUSTRASI BY GOOGLE

 

CARA MAKAN RASULULLAH SAW

 "Sesungguhnya Nabi saw. menjilati jari jemarinya (sehabis makan) tiga kali." (Diriwayatkan oleh Muhammad bin Basyar, dari `Abdurrahman bin Mahdi, dari Sufyan, dari Sa'id bin Ibrahim, dari *salah seorang anak Ka'ab bin Malik, yang bersumber dari bapaknya.) 

Nama Ibnul Ka'ab bin Malik (putera Ka'ab bin Malik r.a.) di sini tidak dijelaskan, sedangkan Ka'ab mempunyai
anak dua orang, yaitu `Abdullah dan `Abdurrahman. Namun demikian keduanya punya tsiqat (dapat diterima periwayatannya) , dan keduanya merupakan tabi'in besar. 

"Bila Nabi saw. selesai makan, beliau menjilati jari jemarinya yang tiga*." (Diriwayatkan oleh al Hasan bin `Ali al Khilali, dari `Affan, dari Hammad bin Salamah, dari Tsabit, yang bersumber dari Anas r.a.) 

Yang dimaksud jari yang tiga ,yakni: jari tengah, jari telunjuk dan ibu jari.


mediakomen 

JENIS ROTI YANG DIMAKAN OLEH RASULULLAH SAW 

"Keluarga Nabi saw. tidak pernah makan roti sya'ir* sampai kenyang dua hari berturut-turut hingga Rasulullah saw. wafat."(Diriwayatkan oleh Muhammad bin al Matsani, dan diriwayatkan pula oleh Muhammad bin Basyar, keduanya menerima dari Muhammad bin Ja'far, dari Syu'bah, dari Ishaq, dari Abdurrahman bin Yazid, dari al Aswad bin Yazid*, yang bersumber dari `Aisyah r.a.)

Sya'ir, khintah dan bur, semuanya diterjemahkan ke dalam bahasa Indinesia dengan "gandum" sedangkan sya'ir merupakan gandum yang paling rendah mutunya. Kadang kala ia dijadikan makanan ternak, namun dapat pula dihaluskan untuk makanan manusia. Roti yang terbuat dari sya'ir kurang baik mutunyasya'ir lebih dekat kepada jelai daripada gandum. 
Abdurrahman bin Yazid dan al Aswad bin Yazid bersaudara, keduanya rawi yang tsiqat. 

"Rasulullah saw. tidak pernah makan di atas meja dan tidak pernah makan roti gandum yang halus, hingga wafatnya." (Diriwayatkan oleh `Abdullah bin `Abdurrahman, dari'Abdullah bin `Amr –Abu Ma'mar-,
dari `Abdul Warits, dari Sa'id bin Abi `Arubah, dari Qatadah, yang bersumber dari Anas r.a.)


LAUK PAUK YANG DIMAKAN RASULULLAH SAW 


"Sesungguhnya Rasulullah bersabda: "Saus yang paling enak adalah cuka." `Abdullah bin `Abdurrahman berkata :"Saus yang paling enak adalah cuka." (Diriwayatkan oleh Muhammad bin Shal bin `Askar dan `Abdullah bin `Abdurrahman, keduanya menerima dari Yahya bin Hasan, dari Sulaiman bin Hilal, Hisyam bin `Urwah, dari bapaknya yang bersumber dari `Aisyah r.a.) 

"Rasulullah saw. bersabda :"Makanlah minyak zaitun dan berminyaklah dengannya. Sesungguhnya ia berasal dari pohon yang diberkahi." (Diriwayatkan oleh Mahmud bin Ghailan, daari Abu Ahmad az Zubair, dan diriwayatkan pula oleh Abu Nu'aim, keduanya menerima dari Sufyan, dari ` Abdullah bin `Isa, dari seorang laki-laki ahli syam yang bernama Atha', yang bersumber dari Abi Usaid r.a.*)

 • Abi Usaid adalah `Abdullah bin Tsabit az Zarqi.

"Nabi saw. menggemari buah labu. maka (pada suatu hari) beliau diberi makanan itu, atau diundang untuk makan makanan itu (labu). Aku pun mengikutinya, maka makanan itu (labu) kuletakkan dihadapannya, karena aku tahu beliau menggemarinya. (Diriwayatkan oleh Muhammad bin Basyar, dari Muhammad bin Ja'far, dan diriwayatkan pula oleh `Abdurrahman bin Mahdi, keduanya menerima dari Syu'bah, dari Qatadahyangt bersumber dari Anas bin Malik r.a.) 

"Nabi saw. menyenangi kue-kue manis (manisan) dan madu." (Diriwayatkan oleh Ahmad bin Ibrahim ad Daruqi, juga diriwayatkan oleh Salamah bin Syabib dan diriwayatkan pula oleh Mahmud bin Ghailan, mereka menerimanya dari Abu Usamah, dari Hisyam bin `Urwah yang bersumber dari `Aisyah r.a.) 


"Nabi saw. diberi makan daging, maka diambilakn baginya bagian dzir'an*. Bagian dzir'an kesukaannya. Maka Rasulullah saw. Mencicipi sebagian daripadanya. "
(Diriwayatkan oleh Washil bin `Abdul A'la, dari Muhammad bin Fudlail, dari Abi Hayyan at Taimi, dari Abi Zar'ah, yang bersumber dari Abu Hurairah r.a.) 

Dzir'an adalah bagian tubuh binatang dari dengkul sampai bagian kaki.
 
mediakomen  


"Daging yang paling baik adalah punggung."(Diriwayatkan oleh Mahmud bin Ghailan, dari Abu Ahmad, dari Mis'ar, dari Syaikhan, dari Fahm,* yang bersumber dari `Abdullah bin Ja'far r.a.) 

• Namanya adalah Muhammad bin `Abdullah, disebut pula Muhammad bin `Abdurrahman, juga disebut Abu Hay.
 
Sumber: Asysyamiul

Popular Posts