Si Kulop Ali Part. 2 - natasabar.com

Tuesday 22 March 2016

thumbnail

Si Kulop Ali Part. 2



    

 Sejak ia sadar, Si Kulop sering juga mendengar pengajian-pengajian di Masjid kampung tetangga. Tapi, emang dasar si Kulop, belajar agama tidak dengan sepenuh hati. Ia selalu terlambat datang di pengajian yang ia hadiri, terkadang orang hampir usai pengajian baru muncul. Kulop, kulop.


       “Aku harus bisa menjadi suami si wanita berhijab itu, pokoknya harus”. Kata Si Kulop dalam hati.

         Inilah takdir si Kulop Ali, ia memang menemui jodohnya di dekat di kampungnya sendiri. Pada suatu sore, Kulop mencoba menghampiri tetangganya yang  juga masih sepupunya, Anisa namanya.

“An, kamu kenal tidak gadis yang berhijab yang tinggal di rumah di dekat pohon beringin tua di ujung kampung kita ini”. Tanya Kulop Ali.

“Oooh yang itu ya, Zahra namanya, aku sudah lama kenal dia, dia itu jago silat loh....Kenapa Abang Naksir yah. Awas ya bang kalau abang macam-macam sama dia nanti abang di Tonjoknya”. Jawab Annisa.

“ Kok Gitu, Abang kan serius!” Kata Kulop Ali.

“ Iya..iya bang, An kan hanya bercanda”. Annisa sambil senyum-senyum.

“ Emangnya, abang perlu apa sama dia?”. Tanya Annisa penasaran.


“ Cuma ...Cuma...Cuma, anu maksudnya Cuma mau kasih salam ke dia”. Jawab Kulop malu-malu.
“Abang serius, nih” Lanjut Si Kulop.


“ Iya bang besok An sampaikan salam abang ke dia, sekarang sudah sore, sebentar lagi maghrib.


       Sebenarnya, Kulop Ali mencuri hanya karena pengaruh teman-temannya Si Ogut dan Dulah. Namun sebenarnya ia anak yang baik dan ia juga pernah belajar di Madrasah Tsanawiyah swasta di Desa, walau cuma seminggu. Cuma gengsi lah yang telah mengalahkan kebaikan si Kulop hingga ia terjerumus dalam kenakalan anak muda. Orang tua si Kulop adalah seorang yang cukup di segani di kampungnya, karena mereka selalu ramah terhadap tetangga.  Sudah pernah ada warga desa yang mengadu ke orang tua Kulop, mengenai kenakalan si kulop. Tapi, orang tua si Kulop selalu berbesar hati untuk menasehati anaknya. Walaupun anak jahat, tidak ada orang tua yang ingin anaknya celaka baik di dunia maupun di akhirat. Hingga suatu malam, di saat kesunyian menyelimuti rumah kediaman si Kulop dan orang tuanya itu. Terdengar lantunan doa-doa yang indah terucap dari bibir sang ibu. Saat itu si Kulop, terjaga karena ingin ke kamar mandi. Si Kulop mendengar rintihan ibunya itu dari balik pintu kamar orang tuanya..... Bersambung
 

Subscribe by Email

Follow Updates Articles from This Blog via Email

No Comments

Popular Posts