Hati-hati memanggil nama anak dengan alias atau nama panggilan - natasabar.com

Tuesday 22 March 2016

thumbnail

Hati-hati memanggil nama anak dengan alias atau nama panggilan





        Nama yang baik adalah doa, nama yang bagus bak mutiara yang berkilau, jika disebut akan terkenang, jika di tulis akan bersinar laksana silauan mentari di kala siang. Namun, nama kadang disalah artikan oleh nama panggilan atau alias.  Orang tua membuat nama-nama anak mereka kian berharap nama tersebut akan terpajang dalam kemulyaan mereka. Nama yang indah laksana pelangi, menghiasi dengan warna warni, itulah jika mau memilih nama sejati, bolehlah pilih nama-nama nabi. Adalah sebuah kewajiban orang tua membuat nama anak mereka, bukan sembarang mencari nama, namun carilah makna dibalik kata. Itulah doa dibalik nama. Disamping itu juga, Rasulullah pernah bersabda:


 إِنَّ أَحَبَّ أَسمَائِكُمْ إِلَى اللَّهِ عَبدُاللَّهِ وَ عَبدُ الرَّحْمَنِ
 
“Sesungguhnya nama yang paling dicintai Allah adalah Abdullah dan Abdurrahman.”
 (HR. Muslim no. 2132)

Karena nama tersebut adalah nama terbaik, sampai-sampai di kalangan para sahabat terdapat sekitar 300 orang yang bernama Abdullah.


Dalam sebuah hadits shahih dari al-Mughirah bin Syu’bah radhiallahu ‘anhu dari nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda, “Mereka dahulu suka memakai nama para nabi dan orang-orang shalih yang hidup sebelum mereka.” (HR. Muslim no. 2135)
 
 
 

      Pada kenyataannya, setelah banyak anak yang beranjak dewasa, mereka malu memakain nama asli, yang telah dibuat ayah ibu mereka, malu karena dinilai nama itu jadul atau kuno atau mungkin tidak keren, malah bilang namanya kere. Contohnya nama Rasulullah Muhammad SAW, ketika remaja oleh anak saat menulis namanya mereka ubah Mhd, Mad, Mamek, dll. padahal itu nama Rasulullah yang indah dan penuh karisma, entah karena malu atau tak tahu hingga berbuat demikian. Selanjutnya nama, Abdullah terkadang kita mendengar nama ini dipanggil Dolah atau Dolet, padahal Abdullah berarti Hamba Allah. Kemudian, akhir-akhir ini ada anak yang menggunakan nama-nama nabi tapi dalam versi  kristiani, contohnya (Maaf) David, kenapa tidak Daud sekalian. Atau Noah padahal kalau di buat versi Arabnya Nuh. Terkadang orang membacanya bukan nama sang nabi, tapi tetap memanggilnya “N O A H”.  Semoga itu tidak terjadi pada sahabat yang terlanjur memilih nama ini, karena nama tetaplah do’a orang tua kepada anaknya agar menjadi pribadi baik sesuai dengan pemilik nama aslinya. 


 
 
        Mencari nama di Al-Qur’an pun mestilah berhati-hati, jika kita bukan orang yang faham Bahasa Arab. Bisa-bisa kita salah memilih nama, padahal kita tahu itu dari Al-Qu’ran. Kita harus bertanya kepada orang yang sholeh, atau yang faham dengan makna arti Al-Qur’an. 
 

Dari tulisan saya di atas, itu hanya opini saya. Karena nama saya pun mengarah ke barat-baratan gitu. Namun saya senang di panggil nama saya kemudian dinisbatkan ke ayah saya.  



Subscribe by Email

Follow Updates Articles from This Blog via Email

No Comments

Popular Posts